Hutanku...Rusak ! Langitku... Bocor ! Udara yang aku hisap... Tercemar ! Makanan yang aku makan... Racun ! Hijau Hijauku Hijau Hijau Hijau Dunia ! ... Hijau ...

IndonesiaGreenpeace

Blog indonesiagreenpeace diciptakan untuk mendukung semua usaha-usaha yang pernah dilakukan baik perorangan ataupun organisasi di Indonesia yang peduli terhadap kelestarian wilayah nusantara. Blog ini berisi tentang pahlawan-pahlawan Lingkungan hidup yang menurut Kami sangat berjasa bagi keutuhan Pembangunan Indonesia Bersih, Berisi tentang Rangkuman Blog lainnya yang khusus diciptakan untuk keselamatan lingkungan

Blog Bagus Peduli Lingkungan

Kompas Green Section

Kamis, 31 Januari 2008

Rahmat Witoelar

Menteri Lingkungan Hidup ke-7 yang memulai masa pengabdiannya tahun 2004 ini lahir di Tasikmalaya pada tanggal 2 Juni 1941. Pendidikan terakhir beliau adalah lulus strata-1 tahun 1979 dari jurusan Arsitekur Institut Teknologi Bandung. Sebelumnya, jenjang pendidikan yang dilaluinya adalah lulus sekolah menengah dari SMA Kanisius Jakarta tahun 1961, SMP Van Lith, Jakarta tahun 1958, dan SD Lagere School, Voorburg, Netherland tahun 1955.

Sebelum menduduki posisi sebagai menteri, beliau adalah Duta Besar Luarbiasa dan Berkuasa Penuh untuk Rusia, Kazastan, Turkmenistan dan Mongolia di tahun 1993-1997. Selain itu, juga berperan sebagai Direktur Perencanaan Arsitek, Intermatrix tahun 1997-1999, dan Direktur, Biro Arsitek dan Perencanaan ATTRIA tahun 1970-1980.

Di bidang politik, menjadi Anggota DPR-RI pada periode: 1971-1977, 1977-1983, 1983-1988, 1988-1993. Tahun 1976-1977 menjadi Ketua Komisi V DPR-RI yang Membidangi pekerjaan umum, perhubungan dan pariwisata, dan pada periode 1977-1978 menjadi Ketua Komisi VI yang membidangi industri, pertambangan dan penanaman modal.

Pada tahun 1978-1983, beliau adalah Sekretaris Fraksi Golkar. Memimpin delegasi DPR-RI ke sidang-sidang internasional IPU (International Parliament Union) sepanjang 1977-1990, dan AIPO (Asian Inter Parliamentary Organization) sepanjang 1983-1991.

Pengalaman berorganisasi di luar birokrasi yang dijalani adalah sebagai: Ketua Himpunan Arsitektur, ITB tahun 1963-1964, Ketua Dewan Mahasiswa, ITB Th 1965-1966, Ketua Presidium Kesamaan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI) Bandung Th 1970, Dewan Pimpinan Pusat Golongan Karya (Golkar), Ketua Bidang Organisasi, Kaderisasi, Keanggotaan (OKK) tahun 1983-1988, Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat Golkar tahun 1988-1993, Anggota Ikatan Arsitek Indonesia (IAI), sejak tahun 1970.

Pada tahun 1985, beliau mendirikan Persatuan Sarjana Arsitek Indonesia (PSAI), sebagai Ketua Persatuan Olahraga Selancar Indonesia (Porelasi) dijalani sejak tahun 1976, Sekertaris Jenderal Persatuan Olahraga Tenis Lapangan (PELTI) tahun 1983-1988, Ketua Bidang Pembinaan, PELTI tahun 1988-1993, Mendirikan Indonesia Council of World Affairs (ICWA), 1998-sekarang, Sekretaris Jenderal, Barisan Nasional (Barnas) tahun 1998, dan sebagai President Twenty-third session of the UNEP Governing Council, serta sebagai ketua delegasi Indonesia pada Ministerial Environment Forum tahun 2005-2007.

Diambil dari : http://www.menlh.go.id/archive.php?action=info&id=1

Selengkapnya.....

Nabiel Makarim

Nabiel Makarim yang lahir di Solo pada tanggal 9 Nopember 1945 adalah Menteri Lingkungan Hidup ke-6 pada periode 2001-2004 yang merintis kariernya secara internal mulai dari Asisten Menteri Bidang Pengendalian Kerusakan Lingkungan, Kantor Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup, 1989-1992; dan Deputi Bidang Pengendalian Pencemaran, Badan Pengendalian Dampak Lingkungan (BAPEDAL), 1992-1999.


Selain itu, beliau adalah Anggota Pengurus Harian, Yayasan Lembaga Konsumen, 1979-1982, Pembina ADIYASA, perguruan tinggi dalam bidang teknis mesin dan teknik lingkungan hidup di Solo, Jawa Tengah, Anggota Komisi Pengawasan Persaingan Usaha (KPPU), Direktur Eksekutif, Nusantara Lestari, Jakarta, Mengajar pada Program S2 di Universitas Indonesia untuk mata pelajaran Ekonomi Lingkungan (1986-1989), Analis Kebijaksanaan Pemerintah, Harvard International Institute for Development, 1987-1989, Kepala Bagian Perencanaan, Data, dan Riset, PT Jakarta Industrial Estate Pulogadung, 1976-1983, Staf Quality Control, PT Danapaint, Jakarta, Pollution Control Officer, Broadmeadows Health Department, Victoria, Australia, 1973-1974, Pemegang Saham dan Design Engineer untuk perusahaan design peralatan pengendalian pencemaran air di Victoria, Australia, 1972-1974, dan Assistant Plant Engineer, Mount Isa Mines, Queensland, Australia, 1972.

Gelar Master of Science in Management (MSM), Massachusetts Institute of Technologi (MIT), Massachusetts, Amerika Serikat, dengan konsentrasi bidang studi International Business, 1985, Master in Public Administration (MPA), Harvard University, Massachusetts, Amerika Serikat, dengan konsentrasi bidang studi International Trade, 1984, Pendidikan non-degree di Harvard University, Massachusetts, Amerika Serikat, dalam bidang ekonomi dan politik, 1986, Diploma Engineering Chemical (Dipl. Eng. Chem.), Swinburne College of Technology, Victoria, Australia, 1974, Institut Teknologi Bandung (ITB), menyelesaikan materi pelajaran semester satu dan dua di Bagian Tambang, sebelum menerima beasiswa untuk belajar di Australia;

Pendidikan informal yang pernah dijalani beliau adalah: Salmonella Detection in Food, training di Hawkesbury Agricultural College, New South Wales, 1973, MINAUT: Training di bidang pengambilan keputusan di LPPM, Jakarta, 1977, Manajemen Keuangan Untuk Manajer Bukan Keuangan, training di LPPM, Jakarta, 1981, berbagai training dalam bidang pelestarian lingkungan hidup di Amerika Serikat, Belanda, Jerman dan Australia, 1979-1988, dan LEMHANNAS, Kursus Singkat Angkatan VI, 1996.

Diambil dari : http://www.menlh.go.id/archive.php?action=info&id=1

Selengkapnya.....

Alexander Sonny Keraf

Menteri Lingkungan Hidup ke-5 periode 1999-2001 ini lahir di Lamena-NTT tanggal 1 Juni 1958. Menyelesaikan pendidikan strata-1 pada Sekolah Tinggi Filsafat Driyakara tahun 1988, strata-2 dan strata-3 pada Highet Institute of Philosophi Katholieke, Universiteid Leuven-Belgia pada tahun 1992.


Selain itu, beliau adalah Staf Pusat Pengembangan Etika dan Staf Pengajar Universitas Atmajaya sejak tahun 1988, dan Anggota Dewan Etika Indonesia Corruption Wathch. Pengalaman lain beliau adalah sebagai Staf Editor pada Penerbit Yayasan Obor Indonesia tahun 1985-1988.

Di bidang karya ilmiah, tulisan-tulisan beliau yang pernah diterbitkan antara lain: Pragmatisme Menurut William James (Kanisius-1985), Etika Bisnis (Kanisius, 1991), Pasar Bebas, Keadilan dan Peran Pemerintah, Telaah Atas Etika Politik Adam Smith (Kanisius, 1996), dan Hukum Kodrat dan Teori Hak Milik Pribadi (Kanisius, 1997).

Diambil Dari : http://www.menlh.go.id/archive.php?action=info&id=1

Selengkapnya.....

Panangian Siregar

Panangian Siregar menjadi Menteri Negara Lingkungan Hidup mulai 23 Mei 1998. Menteri Lingkungan Hidup ke-empat ini lahir di Tanjung Pinang pada tanggal 23 Mei 1936. Beliau adalah sarjana kedokteran dari Universitas Sumatera Utara tahun 1963. Selain mengikuti berbagai training, di antaranya adalah Penataran P-4 di tahun 1979, beliau juga mengikuti KSA-IV Lemhannas pada tahun 1994.


Sebelum menjadi Menteri Negara Lingkungan Hidup, beliau adalah Kepala Dinas Kesehatan merangkap Direktur Rumah Sakit Umum Sidikalang, Kabupaten Dairi-Sumut tahun 1964-1967. Tahun 1967-1968 menjadi Wakil Pengawas/Kepala Dinas Kesehatan Sumatera Utara, dan pensiun dari PNS pada 11 Mei 1992.

Karier politiknya dimulai sebagai Ketua Golongan Nasionalis dan menjadi Anggota DPRD-GR Sumut di tahun 1967-1971 dan sejak 1971-1981 atau dalam 2 periode pemilihan umum menjadi Ketua Fraksi PDI DPRD Sumatera Utara sebelum menjadi Anggota DPR/MPR-RI di tahun 1982-1987.

Sederet karier politik lainnnya di lingkungan legislatif, di antaranya adalah: Wakil Ketua Fraksi PDI DPR-RI tahun 1982-1987, Wakil Sekretaris Fraksi PDI MPR-RI tahun 1982-1987, Wakil Ketua Komisi VII DPR-RI tahun 1982-1987, Wakil Ketua DPRD Sumatera Utara tahun 1987-1992, Wakil Ketua DPRD Sumatera Utara, Anggota MPR-RI tahun 1992-1997, Tim Asistensi Pimpinan Badan Pekerjaan MPR-RI tahun 1995-1997, Wakil Ketua PANWASLAKPUS (LPU-Pemilu 1997 dan 1995). Di tahun 1997, beliau menjabat sebagai Anggota DPR/MPR-RI, Wakil Ketua FPDI DPR/MPR-RI, dan Wakil Ketua Komisi IV DPR-RI.

Diambil dari : http://www.menlh.go.id/archive.php?action=info&id=1

Selengkapnya.....

Juwono Sudarsono

Juwono Sudarsono adalah menteri ke-3 yang memimpin lembaga pengelola lingkungan hidup dalam waktu yang relatif singkat dalam tahun 1998. Lahir di Ciamis-Jawa Barat pada 5 Maret 1942. Beliau menyelesaikan gelar doctorandus di Universitas Indonesia pada tahun 1965. Tahun 1968, gelar Dpl. on International Law Academy Den Haag-Netherland. Pada tahun 1970, beliau menyelesaikan pendidikan di University of California-Berkeley. Sedangkan gelar Ph.D. diraih melalui London School of Economic and Political Science tahun 1978.


Karier di bidang akademis dimulai sebagai Asisten Ahli pada FISIP-UI mulai tahun 1968. Secara berjenjang di tahun 1971-1988 beliau menjadi Lektor Madya pada lembaga pendidikan yang sama. Karier selanjutnya di FISIP-UI berturut-turut adalah sebagai Pembantu Dekan Bidang Kemahasiswaan tahun 1971-1973, Ketua Jurusan tahun 1973-1975, Pembantu Dekan Bidang Akademik tahun 1978-1981, Ketua Jurusan Hubungan Internasional tahun 1985-1988, dan menjadi Dekan FISIP-UI tahun 1988-1994. Sementara itu, beliau juga menjadi Peneliti Tamu Ilmu Politik pada Georgetown University-Washington DC tahun 1985 dan sebagai Guru Besar Tamu jurusan Hubungan Internasional pada Columbia University-New York di tahun 1986.

Sebagai tenaga akademik di lingkungan birokrasi, beliau menjadi Wakil Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) Departemen Pertahanan dan Keamanan pada tahun 1995.

Aktivitas beliau di bidang organisasi antara lain sebagai anggota Korps Pegawai Republik Indonesia, Golongan Karya, Asosiasi Ilmu Politik Indoneia, Anggota Dewan Penasehat CIDES/ICMI, Dewan Penasehat Indonesian Council on World Affairs (ICWA) Jakarta, International Institute for Strategic Studies-London dan Utusan Golongan dari Fraksi Karya Pembangunan pada MPR-RI tahun 1997-2002.

Diambil Dari : http://www.menlh.go.id/archive.php?action=info&id=1

Selengkapnya.....

Sarwono Kusumaatmadja

Sarwono Kusumaatmadja adalah menteri ke-2 yang memimpin lembaga lingkungan hidup. Lahir di Jakarta pada 24 Juli 1943. Menyelesaikan pendidikannya di Institut Teknologi Bandung pada tahun 1974 dengan gelar insinyur.


Sebelum menjadi Menteri Negara Lingkungan Hidup pada Kabinet Pembangunan VI di tahun 1993-1998, beliau adalah Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara pada Kabinet Pembangunan V tahun 1988-1993. Sedangkan karier menonjolnya di bidang politik dimulai ketika beliau menjadi anggota DPR-RI pada tahun 1971-1988, Anggota MPR tahun 1988 dan sebagai Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat Golongan Karya (GOLKAR) pada tahun 1983-1988. Selain itu, beliau juga pernah menjadi Manggala BP-7 di tahun 1984 dan Ketua PELTI Bidang Organisasi di tahun 1986.

diambil dari : http://www.menlh.go.id/archive.php?action=info&id=1


Selengkapnya.....

Emil Salim

Emil Salim dapat dikatakan sebagai perintis yang membidani lahirnya lembaga pengelola lingkungan hidup di Indonesia. Sampai saat ini, beliau memiliki masa pengabdian terpanjang sebagai Menteri Lingkungan Hidup, yaitu sejak 1978-1993 atau selama 3 periode.



Emil Salim lahir di Lahat-Sumatera Barat pada 8 Juni 1930. Beliau menyelesaikan Doctorandus Ekonomi pada Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia tahun 1958, dan gelar Master of Arts diraih pada tahun 1962 di Universitas Berkeley Amerika Serikat. Dua tahun kemudian, tepatnya 1964, beliau menyelesaikan Gelar Ph.D di universitas ini dengan disertasi: Institutional Structure and Economic Development.

Berbagai karier yang ditekuni Emil Salim antara lain sebagai Instruktur pada Fakultas Hukum dan Ilmu sosial Universitas Nasional Jakarta tahun 1956-1959. Pada tahun 1964-1972, beliau menjadi pengajar pada Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, hingga meraih gelar Profesor pada tahun 1972. Pada tahun 1966, beliau juga menjadi pengajar pada SESPIM-ABRI di Bandung.

Karier politik yang dijalani adalah sebagai anggota DPR-MPR pada periode 1966-1968 dan 1972-1977. Pada tahun 1977-1982, beliau menjadi anggota DPR mewakili Sumatera Barat, dan mewakili Riau di 1982-1987, Beliau juga menjadi wakil masyarakat Sulawesi dari Golkar yang duduk di DPR-RI pada periode 1983-1998.

Karier beliau di bidang birokrasi dimulai sejak menjadi Deputi Bappenas pada tahun 1970-1971, dan menjadi Wakil Ketua Bappenas tahun 1971-1973. Karier sebagai Menteri dimulai pada tahun 1973-1978 sebagai Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara/Wakil Ketua Bappenas pada Kabinet Pembangunan II. Pada Kabinet Pembangunan III, beliau menjadi Menteri Negara Pengawasan Pembangunan dan Lingkungan Hidup di tahun 1978-1983. Beliau juga mendapat kepercayaan untuk memimpin Kantor Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup pada Kabinet Pembangunan IV dalam periode 1983-1988, yang dilanjutkan pada periode Kabinet Pembangunan V tahun 1988-1993.

Di kancah internasional, Emil Salim mendapat kepercayaan dari United Nations Environment Programme (UNEP) menjadi President Governing Council tahun 1984-1987. Pada periode yang sama juga menjadi anggota dari World Commission on Environment and Development-UNEP. Sedangkan di tingkat regional beliau pernah menjadi Vice President Advisory Committee on Population of the Sea (ACOPS) for South East Asia.

diambil dari : http://www.menlh.go.id/archive.php?action=info&id=1

Selengkapnya.....

Ully Sigar Rusady

Satu Lagi tokoh Indonesia yang masuk dalam kategori penyelamat lingkunga yaitu Ully Sigar Rusady.

Real Name Rulany Indra Gartika Rusady Wirahaditenaya
Name Ully Sigar Rusady
Birth Place Garut
Birth Date 04/01/52


ULLY SIGAR RUSADY memang sejak kecil menyukai alam. Tak ayal lagi kiprahnya pun banyak berkaitan dengan alam. Dari pemeliharaan alam sampai menjadikan hutan sebagai rumah kita. Berbagai penghargaan telah diterimanya, baik dari dalam maupun luar negeri.
Tidak hanya itu, kakak kandung artis Paramitha Rusady ini juga dikenal sebagai penyanyi yang konsen dengan tema lingkungan hidup. Hal ini guna mengajak masyarakat lebih mencintai dan peduli dengan alam sekitarnya. Kepeduliannya dengan perkembangan dunia juga tertuang dengan keterlibatannya sebagai anggota organisasi yang berorientasi untuk pengabdian alam serta lingkungannya. (19/01).

Achievement
  • Runner Up Festival Gitar Tunggal Pop Song seluruh Indonesia di Bandung 1975
  • Pendiri Yayasan Vidi Vici yang kini telah memiliki banyak cabang yang tersebar di beberapa kota di Indonesia 1979
  • Juara II Festival Pop Song Nasional (ASEAN II) 1982
  • Mendirikan Yayasan Garuda Nusantara yang berorientasi untuk pengabdian pada alam 1985
  • Mendapat tanda kehormatan Satya Lancana Pembangunan dari Presiden RI (Soeharto) 1996
  • Ketua Umum Harian Puspa dan Satwa Nasional (HCPSN) 1997
  • Penerima Penghargaan Asean Development Citra Awards 1999-2000
  • Menerima Penghargaan "Kalpataru" dalam kategori Pembina Lingkungan Hidup dari Menteri Negara Lingkungan Hidup dr. Sonny Keraf 2001
  • Mendapat "Certifikat of Merit" having become friends trough music best dresser prize di Tokyo pada Festival World Pop Song 1978
  • Finalis Festival Pop Song Nasional di Tokyo 1981
  • Finalis festival Pop Song Nasional (ASEAN III) 1983
  • Memperoleh Piagam Penghargaan Global 500 dari Badan PBB yaitu UNEP 1987
  • Penganugrahan Indonesia Award (1996) oleh Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat 1997
  • Penganugrahan Citra Abadi Bahari Award dan Tokoh Pejuang Pembangunan Indonesia Penyelenggara Selaras Indonesia 1998
  • Memperoleh Tanda Kehormatan "Bintang Jasa Pratama" dari Presiden RI Abdurrahman Wahid dibidang Lingkungan Hidup 2000
Diambil dari :http://www.disctarra.com/developer/entertainment_artist_info.asp?artist_id=8488

Selengkapnya mengenai Ully Sigar Rusady ada di :
http://www.ullysigarrusady.com/

Selengkapnya.....

Iwan Fals

Iwan Fals Salah satu penyanyi yang banyak menyanyikan lagu-lagu lingkungan hidup dan Sosial, Sumbangsihnya untuk lingkungan Indonesia layak mendapat penghargaan salah seorang penyelamat lingkungan dari lagu-lagunya.

Selengkapnya mengenai Iwan fals di ambil dari :
http://id.wikipedia.org/wiki/Iwan_Fals

Iwan Fals yang bernama lengkap Virgiawan Listanto (lahir 3 September 1961 di Jakarta) adalah seorang penyanyi beraliran balada yang menjadi salah satu legenda hidup di Indonesia.

Lewat lagu-lagunya, ia 'memotret' suasana sosial kehidupan Indonesia (terutama Jakarta) di akhir tahun 1970-an hingga sekarang. Kritik atas perilaku sekelompok orang (seperti Wakil Rakyat, Tante Lisa), empati bagi kelompok marginal (misalnya Siang Seberang Istana, Lonteku), atau bencana besar yang melanda Indonesia (atau kadang-kadang di luar Indonesia, seperti Ethiopia) mendominasi tema lagu-lagu yang dibawakannya. Iwan Fals tidak hanya menyanyikan lagu ciptaannya tetapi juga sejumlah pencipta lain.

Iwan yang juga sempat aktif di kegiatan olahraga, pernah meraih gelar Juara II Karate Tingkat Nasional, Juara IV Karate Tingkat Nasional 1989, sempat masuk pelatnas dan melatih karate di kampusnya, STP (Sekolah Tinggi Publisistik). Iwan juga sempat menjadi kolumnis di beberapa tabloid olah raga.

Kharisma seorang Iwan Fals sangat besar. Dia sangat dipuja oleh kaum 'akar rumput'. Kesederhanaannya menjadi panutan para penggemarnya yang tersebar diseluruh nusantara. Para penggemar fanatik Iwan Fals bahkan mendirikan sebuah yayasan pada tanggal 16 Agustus 1999 yang disebut Yayasan Orang Indonesia atau biasa dikenal dengan seruan Oi. Yayasan ini mewadahi aktivitas para penggemar Iwan Fals. Hingga sekarang kantor cabang OI dapat ditemui setiap penjuru nusantara dan beberapa bahkan sampai ke manca negara.[rujukan?]

Selengkapnya.....

Selasa, 29 Januari 2008

LP3ES

Lembaga Penelitian, Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial (LP3ES) adalah sebuah organisasi lembaga swadaya masyarakat (LSM) nonprofit yang pada awalnya adalah organisasi perkumpulan yang dibentuk dari kerjasama pembangunan internasional di sektor swasta. Ketika itu, sekelompok ekonom terkemuka dan kalangan intelektual Indonesia yang bergabung dalam Perhimpunan Indonesia untuk Pembinaan Pengetahuan Ekonomi dan Sosial (BINEKSOS ) yang dibentuk pada tanggal 7 Juli 1970, mengadakan kerjasama dengan lembaga Jerman FNS (Friedrich Naumann Stiftung). Dari kerjasama tersebut dibentuklah LP3ES pada 19 Agustus 1971, yang selanjutnya dikukuhkan melalui Keputusan Menteri Kehakiman Nomor. Y.A. 5/36/12, 22 Januari 1973. Sebagai salah satu LSM di Indonesia, LP3ES juga telah terdaftar di Direktorat Jenderal Sosial Politik , Departemen Dalam Negeri pada 26 September 1996.

LP3ES, yang didirikan tiga dasawarsa yang lalu (19 Agustus 1971) dikenal sebagai salah satu NGO terbesar di Indonesia, memiliki pengalaman dan kompetensi dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan penerbitan, penelitian serta pendidikan politik dan sosial ekonomi. Sejak 1972, LP3ES menerbitkan jurnal-bulanan sosial dan ekonomi, Prisma, yang menjadi bacaan kalangan akademisi, mahasiswa, pejabat-pejabat di pemerintahan, tokoh-tokoh politik dan kelompok-kelompok strategis lainnya. Pemikiran dan analisis yang disajikan melalui jurnal Prisma dalam banyak hal telah dijadikan referensi bagi pengambil keputusan dan perencana pembangunan di Indonesia di samping menjadi bacaan kalangan intelektual dan pengajar universitas. Dibidang penerbitan, Sejak awal berdirinya LP3ES juga telah menerbitkan puluhan buku teks dan buku-buku umum (general readings) untuk kalangan mahasiswa dan perguruan tinggi, yang beberapa di antaranya telah dijadikan semacam bahan bacaan wajib di berbagai fakultas dan universitas serta lembaga-lembaga pendidikan tinggi lainnya

Sebagai NGO yang bergerak dalam bidang penelitian, LP3ES banyak berkecimpung dalam penelitian, studi kebijaksanaan dan riset aksi terutama yang berhubungan dengan kepentingan grass-root communities. Mulai penelitian tentang sektor informal, koperasi, industri kecil dan kerajinan rakyat, lembaga-lembaga pendidikan tradisional seperti pesantren, pendidikan non-formal, partisipasi petani, kesehatan ibu dan anak, lingkungan hidup, kajian tentang hubungan masyarakat dan negara dan lain sebagainya. Lahirnya institusi Badan Perencanaan Pembanguan Daerah (Bappeda) di seluruh Indonesia merupakan rekomendasi penelitian yang dilakukan LP3ES. Beberapa dari hasil penelitian tersebut dipresentasikan dalam berbagai diskusi dan seminar yang publikasikan secara luas oleh kalangan media pers. Bahkan beberapa hasil studi LP3ES juga dipublikasikan dalam bentuk buku.

Sejak kelahirannya, LP3ES juga banyak melakukan berbagai pendidikan dan pelatihan, baik untuk kalangan berpendidikan tinggi, kelompok-kelompok strategis maupun kalangan masyarakat lapis-bawah. Untuk kalangan yang berpendidikan tinggi dapat dikemukakan, misalnya, pendidikan metodologi penelitian untuk kalangan mahasiswa, pelatihan untuk pers mahasiswa dan jurnalistik radio, pelatihan untuk wartawan daerah, pelatihan untuk community organizers dan development workers, lokakarya bagi pemimpin-pemimpin NGO dan sebagainya. Untuk kalangan masyarakat lapis bawah, LP3ES telah menyelenggarakan pelatihan, misalnya, untuk berbagai kelompok masyarakat yang bergerak di sektor informal, industri kecil dan kerajinan rakyat, pre-cooperative, petani, dan sebagainya. Selain sukses dalam pengembangan kelembagaan petani seperti P3A (Perhimpunan Petani Pemakai Air) LP3ES juga tercatat berhasil mengembangkan lembaga pengembangan masyarakat, sebagai bagian dari peningkatan peran pesantren, dalam pengembangan ekonomi masyarakat (Biro Pengembangan Pesantren dan masyarakat -- BPPM) dan pengembangan koperasi pondok pesantren. Atas dukungan berbagai donor mulai akhir dasawarsa 1980-an LP3ES juga menyalurkan bantuan untuk mendukung pengembangan kapasitas institusional NGO-NGO kecil, lokal yang bergerak dalam bidang pengembangan sosial dan ekonomi masyaraka serta advokasi demokrasi dan HAM.

Diambil dari : http://www.lp3es.or.id/profil/proltr.htm

Selengkapnya.....

Jumat, 25 Januari 2008

ARTI KALPATARU

Kalpataru
Kalpataru berasal dari akar kata ‘kalp‘ yang berarti ‘ingin atau ‘keinginan‘, pohon yang dapat mengabulkan segala keinginan manusia yang memujanya.
Kalpataru berasal dari kata ‘kalpa‘ yang berarti ‘masa dunia‘, suatu periode yang sangat lama, yaitu periode antara penciptaan dan penghancuran dunia. Serta, ‘taru‘ yang berarti ‘pohon‘.

Kosakata KALPATARU dalam bahasa Sanskerta berarti pohon kehidupan. Lambang ini diambil dari Relief Candi Mendut,
relief Candi Mendut,

Jawa Tengah ini diangkat ke permukaan menjadi nama sebuah penghargaan di bidang lingkungan yang diberikan perorangan atau masyarakat yang telah menunjukkan kepeloporannya dalam melestarikan fungsi lingkungan hidup. Pendahulu Bangsa Indonesia menorehkan pahatan KALPATARU untuk menggambarkan suatu tatanan lingkungan yang serasi, selaras dan seimbang antara hutan, tanah, air, udara, dan makhluk hidup.

Salah satu prinsip pembangunan adalah berkelanjutan dan berwawasan lingkungan. Sejalan dengan itu, Pasal 10 huruf (i) UU No. 23 Tahun 1997, menyebutkan bahwa "dalam rangka pengelolaan lingkungan hidup, pemerintah berkewajiban memberikan penghargaan kepada orang atau kelompok yang berjasa di bidang lingkungan hidup". Salah satu bentuk penghargaan tingkat nasional yang diberikan oleh Pemerintah adalah KALPATARU.

Penghargaan KALPATARU diberikan pada seseorang atau kelompok masyarakat yang telah menunjukkan kepeloporan dan memberikan sumbangsihnya di dalam memelihara kelestarian fungsi lingkungan hidup.

Sejak tahun 1980-2003, KALPATARU telah diberikan kepada 195 orang/kelompok yang terdiri dari 4 kategori, yaitu Perintis Lingkungan (57), Pengabdi Lingkungan (50), Penyelamat Lingkungan (64), dan Pembina Lingkungan (24).

Penyerahan KALPATARU dilakukan oleh Presiden R.I. setiap tahun bertepatan pada Hari Lingkungan Hidup Sedunia pada tanggal 5 Juni. Pemberian penghargaan ini juga dimaksudkan sebagai salah satu insentif dan stimulus untuk memotivasi inisiatif lokal, serta diharapkan memberikan "multiflier effect" pada perorangan atau kelompok masyarakat di daerah lain untuk berbuat yang sama pada lingkungannya.

diambil dari : www.menlh.go.id/kalpataru/DataWeb/KalpataruArti.htm

Selengkapnya.....